Sabtu, 26 September 2015

Tuhan, bolehkah aku tersenyum?

Tuhan, bolehkah aku tersenyum?

Kau tau hari ini?
Aku begitu lelah menanti..
Aku begitu letih bermimpi..
Untuk sesuatu yang selalu ku anggap pasti..
      Kau sadar siang ini?
      Kau membuatku semakin berarti..
      Dan aku merasa ini yang kucari
      Hingga aku tak merasakan sakit itu lagi..
Dari awal aku mengenalmu..
Apakah tampak aku menyukai kelakuanmu?
Tampakah aku menghargai cara pandangmu?
Pernah kah kau berfikir aku mencintaimu?
Dan sangat berharap kau tau itu..?
      Taukah kamu aku menyukai semuanya tentangmu..
      Bahkan berharap senyumanmu untukku..
      Aku suka sifatmu yang beda..
      Pemikiranmu mampu membuatku dewasa..
Malam ini, izinkan aku bercerita..
Bahwa aku merasa dunia sangatlah ceria..
Sadarkah perasaan ini beda tak seperti biasanya?
Tuhan, bolehkah aku tersenyum?

Untuk kenangan yang baru dimulai petang tadi..

from May
to -N-

Jumat, 25 September 2015

-N-


Malam, izinkan aku sekali ini saja menyapa
Untuk memastikan agar kau selalu baik-baik saja
Cinta, izinkan aku bercerita..
Hari ini kau memberi memori yang tak terduga
Butiran kalimatnya masih tersimpan rapat,
Disini, masih didalam hati ini
Tuhan, berikan aku kesempatan
Mungkin sekali saja, Engkau mengizinkannya agar tau..
Bahwa aku masih memandangnya,
Aku masih diam memperhatikannya,
Yeah, aku mencintainya..
Kurasa tak ada yang lebih baik
Dari hanya sekedar mengatakan “hai”
Tuhan, aku ingin ia tau
Setiap kesempatan kecil untuk dekat dengannya selalu kusia-siakan.
Karena aku hanya berani dalam diam
Aku hanya berani mengatakannya dari sebuah pena
Itu semua, karena aku takut terluka.
Aku takut perasaan ini akan berbalik arah menyerangku
Cinta, aku ragu mengatakan aku jatuh cinta namun,
Aku benar-benar tak bisa banyak tingkah saat didekatnya
Tuhan, sekali lagi izinkan dia tau
Aku menyimpan rasa yang tidak ia tau
Untuknya,
Aku selalu bercerita
Tentangnya,
Dan aku ingin, aku dan ia tercetak dalam memori pada satu kisah yang sama..
Mungkin untuk sesaat..
Sesaat saja..
Bukankah mudah?
Kau hanya memberitahunya lewat bisikan merdumu,
Aku percaya sepenuhnya Tuhan..



For -N-

May.

Jumat, 11 September 2015

S-

Aku dan kau diciptakan bukan untuk menjadi seseorang yang sama, karena nyata kita sangatlah berbeda. Yang ingin ku bicarakan, kita terletak pada baris yang sama, antara bersaing dan melengkapi. Tak mustahil kita akan menjadi seperti api. Sekali lagi, aku ingin kau memahami. Aku disini bukan untuk mengejar perpisahan. bukan pula untuk merasakan kehilangan. Karena, aku ingin kau mengetahui, aku berada disini. Sekali lagi, bukan untuk kau buat patah hati. Aku ingin kau mendengarnya, "bahwa aku yang selama ini hanya diam disudut ruangan yang membuatmu merasa heran ingin kau mengerti. Bahwa aku telah mencintai, mungkin dengan caraku sendiri. Tanpa kau mengetahui, Tapi, ajari aku terlatih mencintai, agar kelak aku dapat mempraktekannya pada seseorang yang baru. Bukan untuk berhenti, melainkan adaptasi karena kita tak selalu ada dalam satu kisah yang sama. Tak akan ada rasa sakit yang perlu kau rasakan saat aku telah berhenti mencintaimu. Aku perlu berjanji, tak akan pernah ada rasa yang akan berubah tentang hatimu untukku. Selalu ku situasikan perasaanmu benar-benar normal, hingga kau tak akan merasakan apa-apa. Yang pernah terjadi pada hatiku untukmu" -sas:v-


Selasa, 14 Juli 2015

i like your smile=)


Saat saya melihat senyum anda pertama kali untuk saya, saya merasa menjadi seseorang yang beda. Dulu, ribuan penantian saya sematkan untuk anda. Tapi kembali lagi saya harus menyadari kalau saya mulai bosan dengan hal itu. tanpa sadar rasa saya untuk anda sepertinya telah menghilang. Saya mulai ada perasaan beda oleh seseorang yang lebih membuat saya penasaran akan kecuekannya. Saya tertantang untuk menguji seberapa jauh saya dapat mempertahankan rasa berjuta suka duka itu. hingga akhirnya, anda mengeluarkan senyuman itu. saya membalas tersenyum, dan kemudian. Anda, seseorang yang pernah saya sayangi. Membuat saya mengerti, rasa ketidakmau kehilangan itu adalah suatu bentuk rasa yang ingin memperkuat pertemanan dengan anda. Ternyata, getaran yang menyesakkan dada bukan berarti cinta. Melainkan ketertarikan untuk mengenal lebih dalam tentang anda. Terimakasih untuk pancaran senyum kecil itu, itu bahkan akan mempermudah hati saya. Karena saya merasa itu suatu bentuk dukungan. Terimakasih lagi, untuk ketidaktauan anda soal hati saya tempo bulan lalu, itu sungguh sangat  membantu menyadarkan saya, bahwa rasa cinta bukan segalanya. Thanks ga=) Salam, May..

Kamis, 02 April 2015

konflik cerita "Fanfiction APril"


“Pilar, kumohon sekali lagi...” –Dara-
Aku menghampiri Pilar di tengah hamparan pasir putih. Dia masih sama. Masih saja mengenakkan jaket bertudung itu. Dengan celana panjang serta harmonika di genggamannya. Membuatku sadar, dia begitu sangat tampan. Dia mulai memainkan harmonikanya yang terdengar sangat indah. Menjadikan aku tak dapat menyembunyikan rasa kagumku padanya. Rata-rata, pilar bersikap beda dari biasanya. Tak kusangka, hal itu bisa jauh lebih berarti
Tapi, aku membenci perlakuannya. Tidak sadarkah dia, aku tidak terlalu berharap ia melakukannya. Ini seperti kejadian yang pernah ku bayangkan. Dan aku tak tau apakah dia akan melakukan sesuatu yang sama seperti yang ada dalam bayanganku? Aku menepuk kedua pipiku, kurasa ini memang kenyataannya. Aku tidak sedang membayangkan wajah Pilar. Memang Pilar yang ada didepanku
“Pilar, apa ini? Apa maksud lo?”
“Emm..aaa...em... Dara, gua pengen lo ngerti tentang perasaan gua. Tentang gua yang ga pernah mau jauh dari lo. Tentang rasa cemas gua ke lo. Dan itu yang ngebuktiin kalo gua beneran cinta sama lo. Gua tau ini terlalu cepat buat lo. Tapi lo sumber dari semangat gua. Lo yang udah buat apapun yang gua rasain sempurna. Gua harap..”
“Pilar, maaf gue gabisa. Selama ini gue gapernah berharap kata itu muncul dari lo. Gue tau lo sayang, lo cemas sama gue. Tapi gue gamau hancurin persahabatan kita yang kita jalani sejak kecil. Gue pengen kita tetep sahabatan aja. Enggak lebih lar...”
“Tapi kenapa ra? Gua tau persis perasaan lo ke gua juga sama. Gua udah nyusun rencana ini sebaik mungkin, karena gua gamau lo kecewa”
“Gue bener-bener gabisa terima lo sekarang. Ada alasan yang emang mengharuskan gue sama lo itu engga lebih dari sebatas temen. Dan alasan itu gabisa gue jelasin ke lo. Bukannya gue ga ngehargain usaha lo buat gue. Tapi karena gue lebih sayang sama persahabatan kita daripada gue sama lo pacaran. Sekali lagi maafin gue”
Aku pergi meninggalkannya sendirian. Aku tau cowok itu kecewa karena keputusanku. Tapi Pilar, andai kamu tau. Ini jalan terbaik untuk hubungan kita saat ini. Aku tak ingin kamu kecewa lebih dalam mengenai hatiku. Pilar, aku ingin sekali menahanmu. Aku ingin sekali merajut mimpiku denganmu. Tapi aku tak mampu. Aku lebih baik mundur menanggapi perasaan tersembunyi ini. Perlu disadari, aku memang telah mencintaimu. Menyimpan rapat-rapat semua tentangmu.
Ia mendekap tubuhnya. Aku tak tau apakah ia menyesal dengan perlakuannya sendiri. Setangkai mawar merah itu terjatuh. Pilar tak sadar aku masih menunggunya di balik pohon. Tiba-tiba saja hujan mengguyur tempat ini. Pilar masih saja tak mau beranjak dari tempat yang ia duduki. Mungkin ia masih butuh waktu untuk memahami. Aku merasa aku telah menyingkirkan ambisi Pilar dan juga harapanku sendiri.
Akhirnya malam semakin larut. Hujan telah berlabuh di pangkalannya dan berganti dengan gerimis kecil. Pilar akhirnya pulang, dengan harapan yang telah hilang. Aku mengusap mawar yang basah dan rusak karena tersapu hujan. Kelopak-kelopaknya masih utuh. Aku mengambilnya dan ku putuskan untuk pulang.
Pilar, maafkan aku. Bulan itu indah, walau aku tau aku sedang terluka. Setidaknya, ini usahaku untuk membuatmu tak akan pernah mencintaiku lagi. Pilar, andai kamu tau. Aku bertahan dengan rasa sakitku karena mencintaimu. Tapi apakah kamu memikirkan hal yang sama? Aku ingin kita masih seperti kemarin. Pilar, andai kamu tau. Aku hanya menetapkan satu tujuan yaitu bersamamu. Selebihnya, aku mengiyakan rintangan saja. Kepedihan ini seperti menusuk hati. Ku akui aku tak bisa menyembunyikan kekosongan hati ini. Aku benar-benar membutuhkanmu.
Wajahku memucat saat mama menyambutku didepan rumah. Ia tau aku menangis bukan tersenyum lagi. Mendapati tubuhku yang kedinginan dibalut air hujan, mama mengambil handuk lebar. Hatiku terasa mencair terkena terpaan terikan kata-katanya. masih terngiang penyesalan. Apakah itu artinya harapanku tak lagi berarti.
“Pilar, adalah bagian terpenting, dan aku.. aku..”
Tangisanku mendekap tubuh mama. Pilar selalu mengjariku untuk selalu tersenyum, tapi kenyataannya aku masih bisa menangis jika hanya berbekal kata-katanya. kami duduk disofa yang menghadap piano. Aku menceritakan semuanya. Masalah rumit yang menimpaku dan juga Pilar. Itu semua gara-gara cinta, ia mengecewakan ku dengan usapan lembutnya. Kalaupun segalanya harus beracuan pada cinta, kalaupun seseorang harus melangkah dengan cinta. Aku akan memilih diam, karna persahabatan lebih utama dari rasa yang menyesakkan dada itu.
“Sayang, cinta itu penting. Tanpa cinta seseorang akan menjadi sekeras baja. Ia bagaikan piano milikmu itu. Ada kelemahan ada pula kelebihan. Namun cinta selalu memberi perubahan yang baik untuk masa depannya. Cinta seperti melody. Ia tak bernyawa namun ia punya rasa. Ia peduli terhadap pihak yang ia putuskan untuk bersamanya. Jika kamu merasakan sakit, cinta yang hinggap ditubuhmu lebih sakit. Maka nikmatilah kesedihanmu, agar ia mampu menyembuhkan”
***
Esok itu aku menemukannya di sudut kelas. Ku hampiri raganya disela pandangannya. Dia tampak masih sangat kecewa. Rasanya, aku telah menghantamnya dengan pukulan tajamku. Aku mendekatinya dengan sedikit cemas, aku takut ia akan membenciku. Aku bisa memahami dirinya banyak fikiran. Bagaimanapun juga, aku belum pernah merasakan sepertinya. Dan kurasa itu lebih perih dari yang ku rasakan sebelumnya. Hanya pemahaman sejati yang bisa meluluhkannya
“Pilar?”
“Maaf ra, gua sibuk!”
Pilar beranjak pergi. Ia melepaskan tanganku yang menguntainya. Tuhan, apa aku telah jauh membuatnya terluka. Aku menatap dengan pandangan kosong. Tak ku tau makna yang ku tuju. Harus ku akui, aku harus melontarkan kata maaf padanya. Tapi bagaimana bisa? Jika saja Pilar masih saja menghindariku. Apakah sudah terlambat jika aku mengatakan aku mencintaimu? Kenapa waktu begitu terasa sangat lama saat aku tidak sedang bersama Pilar.

***

Senin, 26 Januari 2015

Mata

Awal kisah tetang suatu masa remaja saling bercinta. saling memendam dan memilih mendiamkan perasaannya sendiri. Terkadang, selalu ku berangan-angan semua tentangnya. Sellau saja terhanyut dalam mimpi untuk memasuki kehidupannya. Sukanya, tawanya, dukanya, laranya, serta kecewanya. Saat ini aku hanya bisa benci, jika kita hanya diam saling memperhatikan. Saat kita seakan tak peduli. Aku sadar, aku dan kamu masih bisa tertawa. Didalam cinta terpendam ini. Sakit? Bisa ku katakan itu seperti duri manapun yang hinggap kapanpun ia mau. Namun, saat mata kita pernah saling memandang. Bisa ku rasakan perkenalan singkat kedua hati kita. Walaupun tubuh kita menerpa untuk tidak saling pandang. Mulut kita bertolakan untuk memulai sepatah kata. Cinta? Ketahuilah, sluit untuk menjadi diriku yang sekarang. Cinta membuat rumit semuanya. Yang terkadang sederhana namun menjadi membingungkan. Aku takut memulai semuanya. Bagaimana caraku untuk bertindak benar? Bila gugup saat didekatmu masih terasa. Bagaimana aku bisa tegas, bila hati ini selalu luluh memperhatikan setiap gerak-gerik aktivitasmu? Bagaimana jika yang semula tak peduli menjadi sangat berarti? Apakah ia bisa sadar aku menyimpan sesuatu yang beda untuknya. Sadarkah kamu, sepasang mata ini membuktikan. Seseorang yang dari jauh memperhatikanmu dengan ketegangan? Memperhatikanmu dengan penuh harapan? Inilah aku, tanpa keberanian mengungkapkan semuanya didepanmu.
-Gundahku kini terasa, saat cinta mulai ada- May:)

Bagaimana bila akhirnya ku cinta kau?
Dari kekuranganmu, hingga lebihmu?
Bagaimana bila semuanya benar terjadi?
Mungkin inilah, yang terindah:)
BCL-Tentang Kamu

Minggu, 28 Desember 2014

Patah Hati

Patah hati adalah mencari lara kita di dalam raga orang lain. Mengeluarkan semua tangis, luka, dan hampa pada satu keadaan yang sama. Patah hati adalah saat seseorang tak mampu mempertahankan kebahagiaannya kepada orang yang sangat ia cinta. Patah hati adalah semua perasaan yang tak sanggup membendung air mata. Patah hati adalah kelemahan kita yang sebenarnya, menyebar sengsara pada kehidupan kita. Penyebab utama patah hati saat kita benar-benar telah melambung tinggi ke angkasa, melihat deretan bintang-bintang yang bertebaran, dan mampu merasakan arti tawa yang sebenarnya. Kemudian kita terhempas bersama puing-puing kebahagiaan yang tersisa. Puing itu adalah kenangan terindah saat seseorang yang kita cinta mampu membuat kita tertawa. Kemudian Patah Hati ibarat derai air hujan, yang dingin dan membuat kita beku. Tak mampu melangkahkan kaki ke arah lebih baik lagi. Jika patah hati adalah hujan, solusi pertama untuk menghindarinya adalah kita menepis segala macam amukannya dengan berfikir tentang resiko. Langkah kedua adalah kita menunggunya untuk pergi terbawa angin atau berhenti dari langit, tapi ia tak akan benar-benar hilang. Lupakan semua rasa sakit karea cinta. Tapi suatu saat ia bisa datang kapan saja dan dimana saja. Langkah ketiga adalah mendapati seseorang yang akan meghampiri kita. Memayungi raga kita agar hujan tak mengguyur lebih lama. Yang harus kita lakukan adalah mencarinya, misalnya jatuh cinta lagi pada orang yang beda adalah solusi terbaik. Kembali lagi soal Patah Hati, ia seperti rantai yang menjerat. Kita tak bisa memutusnya bahkan untuk pergi darinya. Karena sebenarnya ia akan menemui siapapun yang pernah mengikat jalinan cinta. 
@_mayg16