Aku dan kau diciptakan bukan untuk menjadi seseorang yang sama, karena nyata kita sangatlah berbeda. Yang ingin ku bicarakan, kita terletak pada baris yang sama, antara bersaing dan melengkapi. Tak mustahil kita akan menjadi seperti api. Sekali lagi, aku ingin kau memahami. Aku disini bukan untuk mengejar perpisahan. bukan pula untuk merasakan kehilangan. Karena, aku ingin kau mengetahui, aku berada disini. Sekali lagi, bukan untuk kau buat patah hati. Aku ingin kau mendengarnya, "bahwa aku yang selama ini hanya diam disudut ruangan yang membuatmu merasa heran ingin kau mengerti. Bahwa aku telah mencintai, mungkin dengan caraku sendiri. Tanpa kau mengetahui, Tapi, ajari aku terlatih mencintai, agar kelak aku dapat mempraktekannya pada seseorang yang baru. Bukan untuk berhenti, melainkan adaptasi karena kita tak selalu ada dalam satu kisah yang sama. Tak akan ada rasa sakit yang perlu kau rasakan saat aku telah berhenti mencintaimu. Aku perlu berjanji, tak akan pernah ada rasa yang akan berubah tentang hatimu untukku. Selalu ku situasikan perasaanmu benar-benar normal, hingga kau tak akan merasakan apa-apa. Yang pernah terjadi pada hatiku untukmu" -sas:v-
Jumat, 11 September 2015
Selasa, 14 Juli 2015
i like your smile=)
Kamis, 02 April 2015
konflik cerita "Fanfiction APril"
“Pilar, kumohon sekali lagi...”
–Dara-
Aku menghampiri
Pilar di tengah hamparan pasir putih. Dia masih sama. Masih saja mengenakkan jaket
bertudung itu. Dengan celana panjang serta harmonika di genggamannya. Membuatku
sadar, dia begitu sangat tampan. Dia mulai memainkan harmonikanya yang
terdengar sangat indah. Menjadikan aku tak dapat menyembunyikan rasa kagumku
padanya. Rata-rata, pilar bersikap beda dari biasanya. Tak kusangka, hal itu
bisa jauh lebih berarti
Tapi, aku
membenci perlakuannya. Tidak sadarkah dia, aku tidak terlalu berharap ia
melakukannya. Ini seperti kejadian yang pernah ku bayangkan. Dan aku tak tau
apakah dia akan melakukan sesuatu yang sama seperti yang ada dalam bayanganku?
Aku menepuk kedua pipiku, kurasa ini memang kenyataannya. Aku tidak sedang
membayangkan wajah Pilar. Memang Pilar yang ada didepanku
“Pilar, apa
ini? Apa maksud lo?”
“Emm..aaa...em...
Dara, gua pengen lo ngerti tentang perasaan gua. Tentang gua yang ga pernah mau
jauh dari lo. Tentang rasa cemas gua ke lo. Dan itu yang ngebuktiin kalo gua
beneran cinta sama lo. Gua tau ini terlalu cepat buat lo. Tapi lo sumber dari
semangat gua. Lo yang udah buat apapun yang gua rasain sempurna. Gua harap..”
“Pilar, maaf
gue gabisa. Selama ini gue gapernah berharap kata itu muncul dari lo. Gue tau
lo sayang, lo cemas sama gue. Tapi gue gamau hancurin persahabatan kita yang
kita jalani sejak kecil. Gue pengen kita tetep sahabatan aja. Enggak lebih
lar...”
“Tapi kenapa
ra? Gua tau persis perasaan lo ke gua juga sama. Gua udah nyusun rencana ini
sebaik mungkin, karena gua gamau lo kecewa”
“Gue
bener-bener gabisa terima lo sekarang. Ada alasan yang emang mengharuskan gue
sama lo itu engga lebih dari sebatas temen. Dan alasan itu gabisa gue jelasin
ke lo. Bukannya gue ga ngehargain usaha lo buat gue. Tapi karena gue lebih
sayang sama persahabatan kita daripada gue sama lo pacaran. Sekali lagi maafin
gue”
Aku pergi
meninggalkannya sendirian. Aku tau cowok itu kecewa karena keputusanku. Tapi
Pilar, andai kamu tau. Ini jalan terbaik untuk hubungan kita saat ini. Aku tak
ingin kamu kecewa lebih dalam mengenai hatiku. Pilar, aku ingin sekali menahanmu.
Aku ingin sekali merajut mimpiku denganmu. Tapi aku tak mampu. Aku lebih baik mundur
menanggapi perasaan tersembunyi ini. Perlu disadari, aku memang telah
mencintaimu. Menyimpan rapat-rapat semua tentangmu.
Ia mendekap
tubuhnya. Aku tak tau apakah ia menyesal dengan perlakuannya sendiri. Setangkai
mawar merah itu terjatuh. Pilar tak sadar aku masih menunggunya di balik pohon.
Tiba-tiba saja hujan mengguyur tempat ini. Pilar masih saja tak mau beranjak
dari tempat yang ia duduki. Mungkin ia masih butuh waktu untuk memahami. Aku
merasa aku telah menyingkirkan ambisi Pilar dan juga harapanku sendiri.
Akhirnya malam
semakin larut. Hujan telah berlabuh di pangkalannya dan berganti dengan gerimis
kecil. Pilar akhirnya pulang, dengan harapan yang telah hilang. Aku mengusap
mawar yang basah dan rusak karena tersapu hujan. Kelopak-kelopaknya masih utuh.
Aku mengambilnya dan ku putuskan untuk pulang.
Pilar, maafkan
aku. Bulan itu indah, walau aku tau aku sedang terluka. Setidaknya, ini usahaku
untuk membuatmu tak akan pernah mencintaiku lagi. Pilar, andai kamu tau. Aku
bertahan dengan rasa sakitku karena mencintaimu. Tapi apakah kamu memikirkan
hal yang sama? Aku ingin kita masih seperti kemarin. Pilar, andai kamu tau. Aku
hanya menetapkan satu tujuan yaitu bersamamu. Selebihnya, aku mengiyakan
rintangan saja. Kepedihan ini seperti menusuk hati. Ku akui aku tak bisa
menyembunyikan kekosongan hati ini. Aku benar-benar membutuhkanmu.
Wajahku memucat
saat mama menyambutku didepan rumah. Ia tau aku menangis bukan tersenyum lagi.
Mendapati tubuhku yang kedinginan dibalut air hujan, mama mengambil handuk
lebar. Hatiku terasa mencair terkena terpaan terikan kata-katanya. masih
terngiang penyesalan. Apakah itu artinya harapanku tak lagi berarti.
“Pilar, adalah
bagian terpenting, dan aku.. aku..”
Tangisanku
mendekap tubuh mama. Pilar selalu mengjariku untuk selalu tersenyum, tapi
kenyataannya aku masih bisa menangis jika hanya berbekal kata-katanya. kami
duduk disofa yang menghadap piano. Aku menceritakan semuanya. Masalah rumit
yang menimpaku dan juga Pilar. Itu semua gara-gara cinta, ia mengecewakan ku
dengan usapan lembutnya. Kalaupun segalanya harus beracuan pada cinta, kalaupun
seseorang harus melangkah dengan cinta. Aku akan memilih diam, karna
persahabatan lebih utama dari rasa yang menyesakkan dada itu.
“Sayang, cinta
itu penting. Tanpa cinta seseorang akan menjadi sekeras baja. Ia bagaikan piano
milikmu itu. Ada kelemahan ada pula kelebihan. Namun cinta selalu memberi
perubahan yang baik untuk masa depannya. Cinta seperti melody. Ia tak bernyawa
namun ia punya rasa. Ia peduli terhadap pihak yang ia putuskan untuk
bersamanya. Jika kamu merasakan sakit, cinta yang hinggap ditubuhmu lebih
sakit. Maka nikmatilah kesedihanmu, agar ia mampu menyembuhkan”
***
Esok itu aku menemukannya
di sudut kelas. Ku hampiri raganya disela pandangannya. Dia tampak masih sangat
kecewa. Rasanya, aku telah menghantamnya dengan pukulan tajamku. Aku
mendekatinya dengan sedikit cemas, aku takut ia akan membenciku. Aku bisa
memahami dirinya banyak fikiran. Bagaimanapun juga, aku belum pernah merasakan
sepertinya. Dan kurasa itu lebih perih dari yang ku rasakan sebelumnya. Hanya
pemahaman sejati yang bisa meluluhkannya
“Pilar?”
“Maaf ra, gua
sibuk!”
Pilar beranjak
pergi. Ia melepaskan tanganku yang menguntainya. Tuhan, apa aku telah jauh
membuatnya terluka. Aku menatap dengan pandangan kosong. Tak ku tau makna yang
ku tuju. Harus ku akui, aku harus melontarkan kata maaf padanya. Tapi bagaimana
bisa? Jika saja Pilar masih saja menghindariku. Apakah sudah terlambat jika aku
mengatakan aku mencintaimu? Kenapa waktu begitu terasa sangat lama saat aku
tidak sedang bersama Pilar.
***
Senin, 26 Januari 2015
Mata
Awal kisah tetang suatu masa remaja saling bercinta. saling memendam dan memilih mendiamkan perasaannya sendiri. Terkadang, selalu ku berangan-angan semua tentangnya. Sellau saja terhanyut dalam mimpi untuk memasuki kehidupannya. Sukanya, tawanya, dukanya, laranya, serta kecewanya. Saat ini aku hanya bisa benci, jika kita hanya diam saling memperhatikan. Saat kita seakan tak peduli. Aku sadar, aku dan kamu masih bisa tertawa. Didalam cinta terpendam ini. Sakit? Bisa ku katakan itu seperti duri manapun yang hinggap kapanpun ia mau. Namun, saat mata kita pernah saling memandang. Bisa ku rasakan perkenalan singkat kedua hati kita. Walaupun tubuh kita menerpa untuk tidak saling pandang. Mulut kita bertolakan untuk memulai sepatah kata. Cinta? Ketahuilah, sluit untuk menjadi diriku yang sekarang. Cinta membuat rumit semuanya. Yang terkadang sederhana namun menjadi membingungkan. Aku takut memulai semuanya. Bagaimana caraku untuk bertindak benar? Bila gugup saat didekatmu masih terasa. Bagaimana aku bisa tegas, bila hati ini selalu luluh memperhatikan setiap gerak-gerik aktivitasmu? Bagaimana jika yang semula tak peduli menjadi sangat berarti? Apakah ia bisa sadar aku menyimpan sesuatu yang beda untuknya. Sadarkah kamu, sepasang mata ini membuktikan. Seseorang yang dari jauh memperhatikanmu dengan ketegangan? Memperhatikanmu dengan penuh harapan? Inilah aku, tanpa keberanian mengungkapkan semuanya didepanmu.
-Gundahku kini terasa, saat cinta mulai ada- May:)
Bagaimana bila akhirnya ku cinta kau?
Dari kekuranganmu, hingga lebihmu?
Bagaimana bila semuanya benar terjadi?
Mungkin inilah, yang terindah:)
BCL-Tentang Kamu
Minggu, 28 Desember 2014
Patah Hati
Patah hati adalah mencari lara kita di dalam raga orang lain. Mengeluarkan semua tangis, luka, dan hampa pada satu keadaan yang sama. Patah hati adalah saat seseorang tak mampu mempertahankan kebahagiaannya kepada orang yang sangat ia cinta. Patah hati adalah semua perasaan yang tak sanggup membendung air mata. Patah hati adalah kelemahan kita yang sebenarnya, menyebar sengsara pada kehidupan kita. Penyebab utama patah hati saat kita benar-benar telah melambung tinggi ke angkasa, melihat deretan bintang-bintang yang bertebaran, dan mampu merasakan arti tawa yang sebenarnya. Kemudian kita terhempas bersama puing-puing kebahagiaan yang tersisa. Puing itu adalah kenangan terindah saat seseorang yang kita cinta mampu membuat kita tertawa. Kemudian Patah Hati ibarat derai air hujan, yang dingin dan membuat kita beku. Tak mampu melangkahkan kaki ke arah lebih baik lagi. Jika patah hati adalah hujan, solusi pertama untuk menghindarinya adalah kita menepis segala macam amukannya dengan berfikir tentang resiko. Langkah kedua adalah kita menunggunya untuk pergi terbawa angin atau berhenti dari langit, tapi ia tak akan benar-benar hilang. Lupakan semua rasa sakit karea cinta. Tapi suatu saat ia bisa datang kapan saja dan dimana saja. Langkah ketiga adalah mendapati seseorang yang akan meghampiri kita. Memayungi raga kita agar hujan tak mengguyur lebih lama. Yang harus kita lakukan adalah mencarinya, misalnya jatuh cinta lagi pada orang yang beda adalah solusi terbaik. Kembali lagi soal Patah Hati, ia seperti rantai yang menjerat. Kita tak bisa memutusnya bahkan untuk pergi darinya. Karena sebenarnya ia akan menemui siapapun yang pernah mengikat jalinan cinta.
@_mayg16
Selasa, 09 Desember 2014
Gadis Rembulan
Saat malam mulai menampakkan, ia hadir dengan sejuta kebahagiaan. Sebelumnya ia tak pernah belajar mencintai, namun pria itu semakin lama semakin terlihat jelas dalam setiap lamunannya. Cowok bumi itu berhasil menghipnotisnya agar terus bersinar. Lambat laun rasa itu semakin nampak, banyak hal yang ingin ia lakukan jika saja ia di bumi. Gadis rembulan itu teringat kata baginda raja, bahwa putri mempunyai dua pasang sayap putih yang berkilauan untuk dapat turun ke bumi. Namun, tak ada gading yang tak retak. Pasti ada pula resiko yang harus ia hadapi. Jika hatinya akan terluka, ia akan kehilangan satu pasang sayapnya dan tak akan pernah bisa lagi ke bumi.
Gadis bulan itu akhirnya turun ke persimpangan taman kota. Sayapnya hilang, jika ia tak memerlukannya lagi. Ia menghampiri pemuda tampan yang dari tadi memetik gitar miliknya
"Angelica" sapa gadis rembulan itu dengan ramah
Mereka akhirnya saling bercakap-cakapan sesuatu yang terdengar membosankan. Angel tampak senang dengan pertemuannya dengan pemuda yang selama ini selalu ia lihat dari bulan. Hatinya seakan bergetar mendengar suaranya, dan matanya tak dapat meneteskan air mata jika melihatnya. Ia sadar, selama ini ia tak pernah merasa kehangatan cinta. Ia seakan bermimpi, andaikan ia sepenuhnya seperti cowok yang berasal dari bumi.
Mereka semakin dekat, dan rasa itu semakin tumbuh menjadi cinta. Esa, nama pemuda yang mampu membuat Angelica seperti berada di padang beribu-ribu bunga. Namun, Esa merasa cintanya semakin diuji. Angel tidak pernah menampakan diri siang hari. Setiap kali Esa meminta Angel untuk menemuinya pagi hari ia selalu menolak. Esa akhirnya pun menenggelamkan rasa sayangnya kepada Angelica dengan beralih cinta kepada sahabat kecilnya, Icha.
Gadis rembulan yang jarang menemukan Esa di kursi taman biasa akhirnya mencari-carinya. Dan gadis rembulan itu sangat terkejut mendapati Esa bermain musik bersama gadis lain. Esa melihat Angel merintih kesakitan dengan mengenakan sayap putih. Lama-lama sayap itu mulai bersinar, dan patah. Angel ditarik naik oleh cahaya putih ke bulan lagi, dan ia sempat berkata
"Esa, aku adalah gadis yang selalu mengharapkan cintamu dari bulan. Selalu memandangimu dalam kejauhan. Namun setelah cinta itu bersamaku, cinta itu juga yang mematahkan harapanku untuk selalu bersamamu. Jika saja masih bisa ku ulang waktu, aku tidak akan pernah mencintaimu dan mengorbankan sayap putihku untuk turun menjumpaimu. Esa, aku kecewa karena mencintaimu dengan tulus. Inilah resiko yang ku hadapi sekarang. Aku tak akan pernah bisa merasakan indahnya dunia lagi, dan semua itu hanya berakhir kehampaan. Sekarang kamu tau alasan aku menemuimu malam hari, karena aku putri rembulan. Teriakasih menyempatkan diri untuk mengenalku, mulai sekarang kamu boleh melupakanku"
Esa hanya bisa menangisi penyesalannya karena menyia-nyiakan gadis bulan yang selalu memperhatikan tingkahnya selama ini. Angel benar, sekarang Esa memang hanya bisa pasrah akan keadaan yang menyingkirkan Angel dari kehidupannya. Dan Angel yang kini hanya bisa berdiri dengan satu sayap hanya bisa diam memperhatikan tingkah laku orang bumi yang berhasil mematahkan sayapnya. Sekarang Angel sadar, mencitai tak semudah dengan memandang dari bulan, namun resiko yang ada lebih besar. Beribu kali lipat dari hukuman baginda raja. Ia sadar, mungkin ia hanya menjadi angin yang berlalu dalam kehidupan pemuda yang berhasil mencuri titik lemah dirinya.
Sabtu, 06 Desember 2014
Hello Mellow cerita terinspirasi dari Video Klip BLINK
Hello guys, kalau kata orang hidup itu harus berusaha dan berjuang, menciptakan sesuatu yang ga bisa ketebak menjadi ada. Nah, pemikiran itu yang sekarang masih melintas jelas di otakku. Aku sadar ternyata banyak kesempatan yang Tuhan beri untukku. Aku punya ide buat cerita yang terinspirasi dari lagu. Berjudul "Hello Mellow" yang dinyanyikan oleh Blink. Barusan aku liat di youtube dan itu bener-bener menghayati banget dan akhirnya aku tertarik buat cerita. Sinopsis dimulai dari Pricilia yang ditinggal pergi cowok yang sangat ia cintai, karena cowoknya terserang penyakit ganas. Kak Ify yang LDRan lama, dan ternyata cowoknya sudah tunangan. Dan kak Febby dan kak Silvia yang udah sahabatan lama tapi mereka gatau kalo pacar merekapun juga sama. Akhirnya Pricilia bertemu dengan Febby di Amsterdam. Dan Ify bertemu dengan Sivia di New York. Keduanya saling berbagi cerita. Dan disana mereka hanya ada waktu seminggu. Mereka saling bertukar cerita dan membuat larik demi larik lagu. Saat mereka pulang ke Indonesia Picilia, Ify, Febby dan Sivia pun bertemu dan akhirnya memutuskan bersahabat. Yey, semoga cerita ini bisa aku publikasikan secepatnya. Terimakasih:) Cerita ini aku persembahkan untuk Girl Band BLINK.
Langganan:
Postingan (Atom)