Senin, 26 Januari 2015

Mata

Awal kisah tetang suatu masa remaja saling bercinta. saling memendam dan memilih mendiamkan perasaannya sendiri. Terkadang, selalu ku berangan-angan semua tentangnya. Sellau saja terhanyut dalam mimpi untuk memasuki kehidupannya. Sukanya, tawanya, dukanya, laranya, serta kecewanya. Saat ini aku hanya bisa benci, jika kita hanya diam saling memperhatikan. Saat kita seakan tak peduli. Aku sadar, aku dan kamu masih bisa tertawa. Didalam cinta terpendam ini. Sakit? Bisa ku katakan itu seperti duri manapun yang hinggap kapanpun ia mau. Namun, saat mata kita pernah saling memandang. Bisa ku rasakan perkenalan singkat kedua hati kita. Walaupun tubuh kita menerpa untuk tidak saling pandang. Mulut kita bertolakan untuk memulai sepatah kata. Cinta? Ketahuilah, sluit untuk menjadi diriku yang sekarang. Cinta membuat rumit semuanya. Yang terkadang sederhana namun menjadi membingungkan. Aku takut memulai semuanya. Bagaimana caraku untuk bertindak benar? Bila gugup saat didekatmu masih terasa. Bagaimana aku bisa tegas, bila hati ini selalu luluh memperhatikan setiap gerak-gerik aktivitasmu? Bagaimana jika yang semula tak peduli menjadi sangat berarti? Apakah ia bisa sadar aku menyimpan sesuatu yang beda untuknya. Sadarkah kamu, sepasang mata ini membuktikan. Seseorang yang dari jauh memperhatikanmu dengan ketegangan? Memperhatikanmu dengan penuh harapan? Inilah aku, tanpa keberanian mengungkapkan semuanya didepanmu.
-Gundahku kini terasa, saat cinta mulai ada- May:)

Bagaimana bila akhirnya ku cinta kau?
Dari kekuranganmu, hingga lebihmu?
Bagaimana bila semuanya benar terjadi?
Mungkin inilah, yang terindah:)
BCL-Tentang Kamu